KKL (2) : Liburan

    Akhirnya cerita KKL ini berlanjut hehehe. 5 bulan lalu aku udah nulis part 1 nya yang kunjungan kerja. Cuma belum sempet ngelanjutin cerita jalan-jalan ke Bali nya. Setelah 3 hari kunjungan industri di Jawa Timur, malamnya kami menyebrang ke Bali. Kira-kira jam 4 pagi sampai di hotel transit buat sholat, bersih-bersih, dan sarapan. Tujuan pertama kami adalah Pura Uluwatu. Waktu SMA dulu nggak ada kunjungan ke sini nih, jadi seneng banget. Dan jujur pemandangan laut disana juara banget. Bener-bener kayak promosi Wonderful Indonesia. Sayang banget nggak ada drone biar foto aku sama lautnya keliatan hehehe. Disini juga banyak monyet berkeliaran. Untung nggak ada yang diambil sama mereka :D
                                             
Bonus suara Asiyah wkwk

    Dari Pura Uluwatu, kami lanjut ke Pantai Pandawa. Karena udah pernah jadi biasa aja sih. Karena kesana pas jam makan siang, panas banget gila. Jadi cuma foto-foto sebentar terus balik ke bis deh. Setelah itu, kami langsung check-in hotel karena malamnya langsung prom night. Aku belum pernah ikut prom night sih. Cuma menurutku biasa aja cuma bincang-bincang, games, makan, foto-foto, terus yang terakhir ada ajeb-ajeb wkwkwk. Seru tapi telingaku sakit. Jadinya keluar aja deh foto-foto terus balik kamar.

    Esok harinya, kami bebas mau kemana. Aku dan segerombol temanku niatnya mau main Escape Room. Akhirnya dapet deh di daerah Kuta. Lah, deket banget sama hotel jaman SMA. Hotel yang sekarang beneran jauh dari pusah kota jadi transportnya mahal. Akhirnya kita pesen tiket terus ditinggal makan sate lilit bentar di depannya. Kita main di Pandora yang tema Alcatraz. Seru sih cuma aku kebelet pipis jadinya tu kayak pengen cepet-cepet selesai dan nggak bisa mikir. Keluar dari sana semua baru menyadari betapa bodohnya kami wkwkwk. Habis dari sana bingung mau pulang apa lanjut melancong. Terus akhirnya ke Mall Galeria. Niatnya cuma jalan-jalan atau nonton bioskop. Ternyata ada iceskating. Akhirnya aku, Habib sama Fajar main. Beneran pertama kali skating jadi jatuh-jatuh mulu. Di akhir-akhir Habib jatuh terus tangannya keseleo. Ya udah deh akhirnya udahan mainnya terus pulang. Beberepa minggu kemudian baru tau tangannya Habib patah wkwkwk (Sorryyy tapi kamu yang ngajakin :D)

    Last day, kami ke tempat oleh-oleh seperti biasa. Dan sambil menuju Gilimanuk, kami mampir ke Bedugul. Cuma beda sama yang aku kunjungi dulu. Dulu kayaknya cuma resto gitu sama ada jetski nya. Kalo yang sekarang beneran ke pura nya. Eh disana ketemu Wening dong. Udah tau sih KKL nya bareng cuma baru papasan sekarang hehehe. Pergi dari sana sekitar jam 5 dan langsung ke Gilimanuk. Penutup cerita KKL ini adalah waktu nyebrang ke Jawa tu hujan deres banget sampai banjir kapalnya. Terus walaupun dermaganya udah ada di depan mata, tapi entah kenapa nggak bersandar-bersandar. Tau deh karena angin atau apa.


Share:

Murder In The Crooked House

Pembunuhan Di Rumah Miring (Murder In The Crooked House) Book by Soji  Shimada - Gramedia Digital

Judul     : Murder In The Crooked House (Pembunuhn di Rumah Miring)
Penulis  : Soji Shimada
Penerbit : Gramedia
Tahun    : 2020

    Dengan prolog menceritakan Palain Ideal Cheval di Prancis, novel ini mengambil latar yang sama yaitu sebuah rumah aneh yang miring di ujung Tanjung Soya, Jepang. Pemiliknya seorang pengusaha bernama Kozaburo Hamamoto. Rentang waktu dalam novel ini pendek, hanya sekitar 2 minggu. Secara garis besar, plot cerita ini sederhana. Hanya mengungkapkan adanya pembunuhan ruang tertutup pada orang-orang di rumah tersebut. Fokus utama tentu saja mencari siapa pelakunya. Tetapi yang menarik dari cerita ini adalah latarnya, yaitu rumah miring ini. Sebenarnya denah rumah ini ditampilkan, lengkap dengan keterangan kamar siapa sajakah itu. Tapi pada awalnya, sulit membayangkan apa yang dimaksud dengan miring itu sendiri. Nah, "itu" yang menjadi kunci dari penyelesaiannya.

    Buku ini adalah buku kedua Soji Shimada yang aku baca setelah The Tokyo Zodiac Murders. Menurutku, buku ini kalah kuat dari segi plotnya. Alasan pelaku membunuh korbannya kurang masuk akal, dalam hal tidak ada keterlibatan langsung individunya. Tetapi secara eksekusi, ide pembunuhannya menarik dan mungkin sulit dilakukan orang-orang pada umumnya. Lalu dari segi penokohan, banyak karakter yang "ngambang". Nggak jelas bagaimana sifatnya. Terutama polisi-polisinya. Yang hampir seminggu ada di TKP tapi nggak dapat petunjuk apapun. Sayang juga, Det. Mitarai hanya muncul di akhir. Padahal akan seru kalau dia ikut dari awal, dan nggak bakal bertele-tele bahasannya. Overall, lumayanlah untuk genre misteri walaupun nggak terlalu tegang. Aku kasih 7/10 deh hehehe.     
Share:

Bagaimana cara menyikapi sebuah perasaan?

    Semakin banyak nonton drakor, aku jadi bisa tau macam-macam cara orang membangun perasaan dan menyikapinya. Aku nggak terlalu banyak nonton drama romance sih, karena kerasa cringe gitu kalo full romance. Biasanya yang slice of life atau romcom, karena mystery jarang banget ada bumbu romance. Mungkin tulisan agak cheesy tapi, yaudahlah yaa..

    Nonton Hi Bye Mama bagiku sedih dan nyesek banget. Ada seorang suami-istri namanya Cho Ganghwa dan Cha Yuri. Yuri lagi hamil dan sebentar lagi melahirkan tapi kecelakaan yang membuat Yuri meninggal dan bayinya dilahirkan. Disitu Ganghwa sedih pake banget yang sampe mau bunuh diri. Tapi ibunya Yuri bilang, "Hiduplah untuk besok sekuat tenaga. Kemudian lakukan lagi esoknya." Tapi Ganghwa tetap terseok-seok hidup, sampai ketemu Oh Minjeong rekan kerjanya yang akhirnya jadi istrinya. Suatu hari Yuri hidup lagi, dan Ganghwa jadi bingung. Perasaannya ke Yuri belum selesai tapi dia udah punya Minjeong. Drama ini lebih ke perang emosi sih. Gimana harus berdamai sama perasaan kita. Seharusnya perasaan kita dibenahi dulu, apa yang kita ingin simpan dan buang, sebelum berpindah ke perasaan selanjutnya.


    Selanjutnya Hospital Playlist. Sebenernya drama ini romance-nya dikit sih. Tapi aku mau menyoroti karakter favoritku Ahn Chihong hihihi. Dia bukan pemeran utama. Dia bawahan yang suka sama Profesornya yaitu Chae Songhwa. Kasian sih Chihong nggak bisa confess secara proper tapi malah Songhwa yang tanya duluan. Chihong ngaku iya tapi sama Songhwa dijawab jangan (karena dia suka orang lain?). Dan dia jawab...


     Menurutku dia beneran tulus suka sama Songhwa cuma ya emang kalah start aja. Semakin akhir Chihong semakin "ngegas" dan menurut beberapa orang itu melewati batas. Menurutku pribadi, ya itu cara dia menunjukkan perasaanya dengan nge-treat Songhwa supaya lebih deket. Dan, yah, pasti Songhwa nggak nyaman apalagi dia atasannya Chihong. Ketika perasaan diungkapkan, yang harus diwaspadai menurutku suasana setelahnya. Misal sebagai rekan kerja, atasan-bawahan, atau sahabat, pasti bakal ada perasaan awkward.

    Inget banget dulu jaman sekolah, dicurhatin temen yang suka sama seseorang. Karena sekolah islam jadi ya pacaran dilarang lah. Tapi dia pengen banget buat orang itu tau a.k.a menyatakan (walaupun sebenernya orangnya dah tau sih, keliatan banget -_-). Waktu itu aku jawab, terus kalo udah bilang emang kamu mau ngapain? Nggak tau, katanya. 

    Waktu itu aku juga berpikir kalau nggak perlu diungkapkan ke orangnya. Mau pacaran nggak boleh, mau dilanjutin ke nikah? Yakin? Apa ketika kamu bilang sekarang dan janji untuk serius kamu bisa nepatin? Apa perasaanmu nggak bakal berubah? Setelah itu aku nggak tau, dia jadi bilang atau nggak.


    Kalau sekarang aku ditanya bagaimana, sejujurnya aku masih nggak tau. Aku belum pernah sukaaa banget sama seseorang. Karena menurutku semua yang kita pilih dan lakukan itu harus dipertanggungawabkan. Kalau misal kita mengungkapkan nih, kalau ditolak ya harus siap mental dan suasana awkward setelahnya. Kalau diterima, ya apa yang harus dilakukan setelahnya harus sesuai tuntunan. Kalau nggak bilang, ya udah paling galau-galau dikit hehehe.

          Udah ah, ini nggak penting banget tapi lagi pengen nulis aja. Intinya, terserah. Semua keputusan ada di tanganmu. Dan tulisan ini yang kudedikasikan ke Ganghwa dan Chihong 💕

Share:

What's your treat for yourself?

Bayangkan ketika kamu tanya ke seseorang dan jawabannya adalah...

Aku tim Chihong-Songhwa tapi nggak tau, suka aja sama scene ini. Kayak effortless confession atau sesuai judul lagu "Confession is not flashy". Whether you like him or not, but definitely you'll be speechless.
Kalo aku adalah Songhwa, kayaknya udah mati di tempat deh wkwkwk
Share: